Pendekar Lima Perguruan Pencak Silat Desa Sidorejo Kecamatan Kebonsari Kabupaten Madiun Sepakat Jaga Kamtibmas



MPI, MADIUN – Para pendekar dari lima perguruan pencak silat yang berada di Desa Sidorejo, Kecamatan Kebonsari, Madiun, Jawa Timur, berikrar dan menyatakan kata sepakat, senantiasa hidup rukun berdampingan dalam menjaga Kamtibmas di wilayahnya.

Mereka yang berasal dari padepokan tempat ngangsu kaweruh ilmu pencak yang berbeda itu pun berkomitmen untuk terus mengembangkan sikap andhap asor, rendah hati, tidak merasa superior, tidak membanggakan korps yang berlebihan serta memupuk tenggang rasa dan toleransi.

Kepala Desa (Kades) Sidorejo, Ana Setyawati, S.Sos menegaskan hal itu kepada jurnalis di ruang kerjanya, Rabu (24/4/2024). Pernyataan tersebut disampaikan Ana Setyawati usai memimpin ikrar bersama para pendekar, yang berlangsung di pendopo kantor desa setempat.

Disampaikannya lebih rinci, ke lima perguruan pencak silat yang berbeda padepokan itu masing-masing, Pencak Silat Cempaka Putih (PSCP), Persaudaraan Rasa Tunggal (PRT), Pencak Silat Nahdlatul Ulama Pagar Nusa (PN), Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) dan Persauraan Setia Hati Winongo (PSHW).

“Saudara para pendekar itu berkumpul. Atas inisiatifnya sendiri, tidak dipaksa, berkumpul di aula kantor desa untuk menyampaikan kata sepakat, menjalin ikatan persaudaraan tanpa memandang asal padepokan secara sempit. Mereka aslinya memang saudara. Jadi gak perlu beda ini dan itu,” tutur Ana Setyawati.

Momentum tersebut, lanjut Ana Setyawati, dinilai pemerintahan desa, Babinsa, Bhabinkamtibmas, karang taruna dan unsur ormas lainnya sebagai sikap positif dan dewasa.

Dan manakala suatu saat terjadi persoalan diantara mereka, sambung Ana Setyawati, masing-masing pihak akan duduk bersama menyelesaikan secara mufakat dengan prinsip mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan dan persaudaraan.

“Kami berusaha terus membangun interaksi sosial diantara mereka, agar tidak terjadi jarak dan sekat. Dengan begitu diharap lebih mudah menyelesaikan persoalan jika terjadi masalah,” jelas Ana Setyawati lagi.

Pada kesempatan itu, masing-masing ketua perguruan pencak silat di tingkat desa menyampaikan kata sepakat dihadapan para pengurus desa. Inti sari kesepakatan itu sama, mereka tidak ingin melukai perasaan saudaranya sendiri meski beda padepokan.

Yang menarik, usai pengucapan kata sepakat oleh masing-masing ketua perguruan pencak silat tingkat desa, para pendekar lintas perguruan silat itu menggelar latihan bersama.

Masing-masing pendekar dari lima perguruan pencak silat yang berbeda itu, menerapkan jurus-jurus pencak silat dihadapan para pendekar, pengurus desa dan masyarakat.

Acara ‘latihan gabungan’ itu sekaligus menutup seluruh rangkaian kegiatan pembacaan ikrar menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah desanya. (zoell)


Sumber:
https://patroli-indonesia.com/pendekar-5-perguruan-pencak-silat-desa-sidorejo-madiun-sepakat-jaga-kamtibmas/

Ad Code

Responsive Advertisement